Motivate the Unmotivated Self: Cara Memotivasi Diri yang Tidak Termotivasi
Ditulis oleh:
B. Primandini Yunanda Harumi, M.Psi.
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Motivasi merupakan dorongan dalam diri yang dapat membuat seseorang menginginkan sesuatu dan menjadikannya bersemangat untuk melakukan upaya tertentu untuk mencapai hal yang diinginkan. Jika dikaitkan dengan pencapaian anak hingga remaja, bentuk motivasi dapat tergambar dari keinginan untuk mencapai prestasi, mendapatkan ranking tertentu, upaya untuk memenangkan lomba, lulus pada perguruan tinggi melalui jalur tertentu, atau ingin mendapatkan hadiah tertentu yang dapat dilakukan melalui berbagai cara.
Lalu mengapa motivasi bisa mengarahkan upaya seseorang untuk mencapai yang diharapkan? Hal ini dapat terjadi karena adanya hadiah atau pujian yang didapatkan jika seseorang telah berupaya dan mencapai apa yang diharapkan tersebut. Hal yang memudahkan seseorang untuk memotivasi dirinya mencapai tujuan adalah mengenal tujuan yang ingin dicapainya, sehingga rencana yang dibangun dan menentukan upaya dapat lebih teratur dan terukur, namun ada kondisi tertentu yang membuat seseorang merasa tidak termotivasi.
Beberapa kondisi yang menjadi seseorang mengalami kehilangan motivasi diantaranya kesulitan untuk menaruh fokus atau konsentrasi pada aktivitas, terlalu banyak tugas yang hendak dikerjakan, atau memiliki permasalahan dalam kesehatan fisik dan atau mental. Pada setting pendidikan, kehilangan motivasi digambarkan dengan kesulitan siswa untuk memenuhi tugas yang diberikan atau mengurangi keterlibatan dalam kegiatan akademik akibat terlalu banyak tugas yang diberikan atau kurangnya kesempatan untuk menampilkan diri dan proses belajar yang dilakukannya. Kondisi lainnya, seseorang yang terlalu fokus pada tujuannya berpotensi untuk mengabaikan kondisi fisik, mental, atau emosi yang justru membuatnya lelah.
Oleh karena itu, beberapa hal ini dapat dilakukan untuk mengenal motivasi dan mengatasi kehilangan motivasi. Pertama, perlu untuk mengingat kembali apa yang menjadi tujuan dan usaha apa yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan itu. Kedua, perlu mengenali apa yang membuat motivasi berkurang atau menghilang. Ketiga, kembali menentukan prioritas tujuan dan cara yang realistis untuk dilakukan. Hal ini penting untuk dilakukan setelah seseorang mampu mengidentifikasi kondisi apa yang memengaruhi motivasi diri, sehingga akan lebih mengenal situasi yang perlu diperhatikan dalam mencapai tujuan.
Referensi:
Ahmad, C.V. (2021). What Makes Our Students Demotivated in Learning? Indonesian Journal of Educational Research and Technology, 1, (2).
Passer, M. W & Smith, R. E. 2011. Psychology The Science of Mind and Behavior. Mc.Graw-Hill. New York.
FAKULTAS KEDOKTERAN