Lestarikan Permainan Tradisional Konsep Embodied Learning di SLB

Salah satu perwakilan Mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Lestarikan Permainan Tradisional dalam Penerapan Konsep Embodied Learning di SLB Negeri 3 Denpasar.


Pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Setiap individu berhak mendapatkan pendidikan untuk menunjang perkembangan diri dan kehidupan di masa depan, tidak terkecuali individu dengan kondisi khusus. Hal ini tertuang dalam tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia yaitu menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Di bawah dampingan Ibu Ni Luh Indah Desira Swandi, S. Psi., M.Psi, Psikolog, tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang beranggotakan Natania, Rugayya, Arra, Nandhita, dan Sasa bergerak untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan bagi siswa tunagrahita.


Sebagai ilmu yang abstrak, pembelajaran matematika untuk siswa tunagrahita dengan kemampuan intelektual yang rendah menghadapi banyak tantangan. Lantas, bagaimana proses pembelajaran dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan kemampuannya memahami matematika? Berangkat dari permasalahan tersebut, tim PKM-PM Kolekta Matematika bergerak menjadi pelopor untuk menciptakan program pembelajaran matematika dengan menerapkan konsep embodied learning melalui kombinasi permainan tradisional engklek dan ular tangga. Penggunaan media pembelajaran matematika yang interaktif ini dapat membantu siswa tunagrahita dalam memahami konsep matematis.


Tim PKM-PM menyampaikan bahwa tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tunagrahita terhadap konsep matematika, meningkatkan antusias belajar siswa tunagrahita, dan meningkatkan kemampuan motorik kasar siswa tunagrahita melalui konsep embodied learning. Program ini menekankan pada interaksi fisik siswa dengan media pembelajaran yang ada.


Tim PKM-PM Kolekta Matematika melaksanakan program pengabdian masyarakat di SLB Negeri 3 Denpasar dengan sasaran 10 siswa kelas 4 SD. Program ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa akan operasi hitung penjumlahan. Bukan hanya itu, program ini juga memberikan dampak positif dalam aspek sosial, siswa tunagrahita di SLB Negeri 3 Denpasar mendapat kesempatan untuk meningkatkan interaksi sosial dengan tim PKM-PM, teman-teman sebaya, dan guru yang terlibat.


Melihat bagaimana program ini memberikan dampak positif pada siswa tunagrahita di SLB Negeri 3 Denpasar, tim PKM-PM pun berharap bahwa program ini bisa di terapkan di seluruh Sekolah Luar Biasa di Indonesia demi kemajuan bangsa dan negara.